Profil Desa Purwosari
Ketahui informasi secara rinci Desa Purwosari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Jelajahi Desa Purwosari di Kecamatan Puring, Kebumen: sebuah wilayah dengan perekonomian agraris yang dinamis, didukung oleh alokasi dana desa signifikan untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat di pesisir selatan Jawa Tengah.
-
Lokasi Strategis di Pesisir Selatan
Berada di Kecamatan Puring, Desa Purwosari terletak di dataran rendah pesisir selatan Kebumen, memberikan potensi pada sektor pertanian lahan basah dan kering.
-
Perekonomian Berbasis Agraris dan Kewirausahaan Lokal
Mayoritas penduduknya mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama, yang dilengkapi dengan tumbuhnya berbagai usaha mandiri di tengah masyarakat.
-
Pemerintahan Progresif dengan Dukungan Dana Pembangunan
Dengan alokasi Dana Desa tahun 2024 yang mencapai lebih dari Rp1,26 miliar, pemerintah desa memiliki modal kuat untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Terletak di hamparan dataran rendah pesisir selatan Kabupaten Kebumen, Desa Purwosari, Kecamatan Puring, menjelma sebagai sebuah wilayah administratif yang memadukan warisan sejarah lokal dengan dinamika pembangunan modern. Desa ini menjadi representasi denyut nadi perekonomian agraris yang terus beradaptasi, didukung oleh pemerintahan desa yang aktif serta modal pembangunan yang kuat. Dengan posisi strategis di salah satu kecamatan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, Purwosari memegang peran penting dalam konstelasi sosial-ekonomi di kawasan tersebut.
Kekuatan utama desa ini bertumpu pada sektor pertanian serta semangat kewirausahaan warganya yang terus tumbuh. Meskipun tidak menonjol sebagai destinasi wisata utama, potensi Desa Purwosari justru terletak pada ketahanan pangan, sumber daya manusia dan fondasi pemerintahan yang solid. Berdasarkan data alokasi Dana Desa tahun 2024, Desa Purwosari menerima kucuran dana sebesar Rp1.267.071.000, sebuah angka signifikan yang menjadi bahan bakar utama untuk merealisasikan berbagai program pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Angka ini menegaskan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung kemajuan desa-desa di seluruh Indonesia, termasuk Purwosari.
Letak Geografis dan Wilayah Administratif
Secara geografis, Desa Purwosari tercatat pada koordinat 7°44′17″ Lintang Selatan dan 109°33′56″ Bujur Timur. Wilayahnya merupakan bagian tak terpisahkan dari Kecamatan Puring, sebuah kecamatan pesisir di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Topografi desa ini didominasi oleh dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 6 meter di atas permukaan laut, menjadikannya lahan yang subur dan ideal untuk aktivitas pertanian, khususnya sawah irigasi.
Luas wilayah Desa Purwosari merupakan bagian dari total luas Kecamatan Puring yang mencapai 62,04 km². Desa ini diapit oleh desa-desa tetangga di dalam lingkup kecamatan yang sama. Batas-batas wilayah Kecamatan Puring secara umum ialah:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kuwarasan dan Kecamatan Adimulyo.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Petanahan.
Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Buayan.
Letaknya yang berada di jalur selatan Jawa memberikan aksesibilitas yang memadai, terhubung oleh Jalan Raya Puring-Petanahan yang menjadi urat nadi transportasi dan distribusi barang maupun jasa. Kedekatan dengan garis pantai Samudra Hindia, meskipun tidak menjadikan Purwosari desa pantai, memberikan pengaruh iklim dan sosial-ekonomi tersendiri bagi masyarakatnya. Kode Pos untuk Desa Purwosari ialah 54383, dan dalam sistem administrasi Kementerian Dalam Negeri, desa ini terdaftar dengan kode 33.05.03.2006.
Sejarah penamaan Desa Purwosari memiliki nilai filosofis yang mendalam. Nama "Purwosari" berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa, yakni Purwo yang berarti permulaan atau kawitan, dan Sari yang bermakna inti atau ramai. Secara harfiah, Purwosari dapat diartikan sebagai "permulaan dari keramaian" atau harapan untuk menjadi wilayah yang ramai dan sejahtera. Nama ini lahir dari penggabungan tiga desa bersejarah, yaitu Desa Marong, Desa Siringan, dan Desa Madugondo. Untuk menjaga warisan sejarah, nama-nama desa lama tersebut kini diabadikan sebagai nama dusun di wilayah Desa Purwosari.
Demografi dan Struktur Sosial
Meskipun data jumlah penduduk dan kepadatan spesifik untuk Desa Purwosari tidak tersedia dalam publikasi statistik terbaru di tingkat desa, gambaran umum dapat diperoleh dari data kependudukan Kecamatan Puring. Kecamatan ini, menurut data Sensus Penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), memiliki jumlah penduduk sebanyak 62.790 jiwa. Sebagai salah satu dari 23 desa di Kecamatan Puring, Desa Purwosari memiliki struktur demografi yang khas untuk wilayah agraris di Jawa Tengah.
Struktur sosial masyarakatnya sangat erat, diwarnai oleh budaya gotong royong dan tradisi lokal yang masih terjaga. Komposisi penduduknya didominasi oleh usia produktif yang sebagian besar menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Profesi sebagai petani, baik pemilik lahan maupun buruh tani, menjadi tulang punggung utama perekonomian desa. Selain itu, terdapat diversifikasi mata pencaharian yang menunjukkan adaptasi ekonomi masyarakat. Banyak warga yang bekerja sebagai karyawan swasta, pedagang, dan wiraswasta yang membuka usaha mandiri skala kecil hingga menengah.
Berita lokal pernah menyorot kisah seorang warga Desa Purwosari yang berprofesi sebagai pemanjat pohon kelapa, sebuah gambaran otentik tentang salah satu mata pencaharian tradisional yang masih bertahan. Di sisi lain, insiden seperti kebakaran yang menimpa gudang usaha dekorasi pernikahan milik warga setempat mengindikasikan telah tumbuhnya sektor jasa dan kewirausahaan modern di desa ini. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran dan diversifikasi ekonomi dari yang semula homogen di sektor pertanian menjadi lebih heterogen. Tingkat pendidikan warga terus membaik seiring dengan meningkatnya akses terhadap fasilitas pendidikan di tingkat kecamatan dan kabupaten.
Potensi Ekonomi dan Perekonomian Desa
Perekonomian Desa Purwosari berakar kuat pada sektor pertanian. Lahan persawahan yang luas menjadi aset utama, menghasilkan komoditas padi sebagai produk unggulan. Selain padi, lahan tegalan atau darat juga dimanfaatkan untuk menanam palawija, kelapa, dan berbagai jenis tanaman hortikultura yang disesuaikan dengan kondisi tanah dan iklim setempat. Sistem pertanian di desa ini didukung oleh jaringan irigasi yang cukup memadai, meskipun tantangan seperti perubahan iklim dan serangan hama tetap menjadi isu yang harus dihadapi oleh para petani.
Di luar pertanian tanaman pangan, kewirausahaan lokal menjadi motor penggerak ekonomi kedua. Usaha skala rumah tangga dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berkembang cukup baik. Jenis usahanya beragam, mulai dari perdagangan kelontong, kuliner, hingga penyediaan jasa seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Keberadaan pasar desa dan akses menuju pusat ekonomi kecamatan di Desa Sitiadi turut memfasilitasi perputaran roda ekonomi warga.
Pemerintah Desa Purwosari, yang berdasarkan data tahun 2019 dipimpin oleh Kepala Desa Solehudin, S.Pd., memegang peranan krusial dalam mengarahkan pembangunan ekonomi. Pemanfaatan Dana Desa menjadi instrumen strategis untuk mendanai program-program yang berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian, seperti perbaikan saluran irigasi, serta program pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan bantuan modal. Pembangunan infrastruktur jalan desa juga menjadi prioritas untuk memperlancar akses ekonomi dan mobilitas warga. Dengan alokasi dana yang besar, desa ini memiliki peluang untuk terus mengembangkan potensi ekonominya, menciptakan lapangan kerja baru, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan per kapita masyarakatnya.
Pemerintahan dan Arah Pembangunan
Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Purwosari berjalan secara aktif dan terstruktur. Pemerintah desa, yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, bertanggung jawab atas administrasi kependudukan, perencanaan pembangunan, dan pengelolaan keuangan desa. Keberadaan situs web resmi desa menjadi salah satu indikator transparansi dan upaya pemerintah desa untuk beradaptasi dengan era digital, menyediakan informasi serta layanan kepada masyarakat secara lebih mudah.
Fokus utama pembangunan desa saat ini tertuju pada optimalisasi penggunaan Dana Desa untuk program-program yang memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) menjadi forum utama bagi warga untuk menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka, yang kemudian dirumuskan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Prioritas pembangunan mencakup beberapa sektor kunci. Pertama, sektor infrastruktur dasar, meliputi pemeliharaan dan pembangunan jalan lingkungan, drainase untuk mencegah banjir, serta fasilitas umum lainnya. Kedua, sektor ekonomi, yang diwujudkan melalui program pemberdayaan petani dan pelaku UMKM. Ketiga, sektor sosial dan sumber daya manusia, yang menyasar pada peningkatan kualitas kesehatan melalui Posyandu, dukungan terhadap kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD), serta kegiatan keagamaan dan kepemudaan. Dengan fondasi pemerintahan yang berjalan baik dan dukungan finansial yang kuat, Desa Purwosari berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan visi pembangunannya menjadi desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.